Selasa, 30 Oktober 2018

Skema Layout PCB Lampu Hazard

Berikut layout skema dari lampu Hazard otomatis, Untuk Anda yang mengerti dengan system kelistrikan motor, silahkan di gunakan.



Sementara untuk anda yang masih rada takut rangkaian lampu ini akan memberi efek tertentu pada mesin atau kelistrikan motor  anda, karena dalam megaplikasikannya ada system yang dirubah dan penambahan beberapa jalur kabel (apabila di perlukan)

Untuk Anda yang engga mau ribet dan engga mau takut ? jangan gunakan, lebih baik pasang yang BIASA saja yang sudah banyak di jual di bengkel-bengkel, Yang BIASA adalah saat lampu Hazard di nyalakan lampu sein tidak berfungsi, tapi entah kalau saat ini sudah ada yang model seperti saya bikin.

Tidak ada efek  apapun dalam pengaplikasian skema Hazard ini hanya alih fungsi jalur kabel saja dan penambahan jalur kabel itu juga apabila di perlukan.

Alih fungsinya kabel adalah,..! 

Arus yang masuk ke saklar Sein di handel stang yang pada  awalnya adalah output dari flasher kemudian di bagi menjadi sein kiri dan kanan, Diubah menjadi Arus positif yang kemudian dibagi utntuk menghidupkan flasher kanan dan flasher kiri. itu saja.


Letak Flasher awal (gambar sisis kiri)
Flasher di lepas dan kabel di sambungkan saja, dengan demikian yang menuju sklar sein bukan output flasher lagi melainkan arus DC (gambar sisis kanan)







+BPositif Batre Atau Arus Positif Kontak
GGround/Arus Negatif
SH

Sinyal Hazard Saklar tambahan yang terhubung dengan arus positif kelistrikan.
ISL

Input sinya Sein Kiri, Terhubung dengan saklar sein pada handle stang kiri.
ISR

Input sinya Sein Kiri, Terhubung dengan saklar sein pada handle stang kiri.
FLFlasher untuk sein Kiri
(L = output lampu, B = Batre)
FRFlasher untuk sein Kanan
(L = output lampu, B = Batre)
OS-L

Output Lampu sein, terhubung dengan jalur positif lampu sein kiri.
OS-R

Output Lampu sein, terhubung dengan jalur positif lampu sein kanan.
OL-L

Output Lampu kota/malam, terhubung dengan jalur positif lampu sisi kiri.
OL-R

Output Lampu kota/malam, terhubung dengan jalur positif lampu sisi kanan.

Spearpart yang di perlukan :
Spearpart yang di perlukan


01FL/FR  Flasher Electronic@ Rp.25.0002 bhRp. 50.000
02RL1/RL2 Relay DPDT 12/24V 10/16A  @ Rp.25.0002 bhRp. 50.000
03D1-D3 Dioda 3A @ Rp.5.0003 bhRp. 15.000
04C1 Capasitor Elco  1000uF/25v
1 bhRp.   2.500
05Q1 Transistor  BD 139
1 bhRp.   1.500
06R1 Resistro    10K
1 bhRp.      500
07Plat PCB Bolong
1 bhRp.   5.000
08Kabel DC 24V+ Timah
1 lsRp. 20.000
09Lakban
1 bhRp.   7.000


Rakitan Flasher Hazard tanpa PCB


SKEMA POSISI NORMAL

CARA PADA POSISI NORMAL

Gambar-1
Arus positif masuk dari input +B setelah kontak ON. diperlukan waktu beberapa detik untuk mengisi Elco C1 dan menghidupan transistor Q1 yang terhubung pada pin NC (Nolmal Close) pada RL1. hingga arus mengalir menuju lampu kota/malam menyala.

Gambar-2
Saat kita memberi arus positif saklar sein ke KANAN yang terhubung pada pin NO (Normal OpenRL2, kemudian melewati D2 yg terhubung dengan pin Coil Positif RL2, maka RL2 akan Aktif/ Open (Pin COM terhubung dengan Pin NO) dan pada saat bersamaan setelah arus melewati D1 menuju  Coil Positif RL1 maka RL1 akan Aktif/Open dan mematikan lampu kota/malam,  karerna (Pin COM terhubung dengan Pin NO)
Sementara D3 menahan arus masuk ke pin NO (Normal Open) sebelah kiri dan menjaga Flasher lampu sisi KIRI tetap OFF

Gambar-2
Saat kita memberi arus positif saklar sein ke KIRI yang terhubung pada pin NO (Normal OpenRL2, kemudian melewati D3 yg terhubung juga dengan pin Coil Positif RL2 dan D1 menuju  RL1 maka kedua Relay akan Open secara bersamaan, proses kerja seperti Gambar.1.
Yang berbeda adalah D2 akan menahan arus masuk ke pin NO (Normal Open) sebelah kanan dan menjaga Flasher lampu sisi KANAN tetap OFF


SKEMA POSISI HAZARD ON

CARA PADA POSISI HAZARD ON

Gambar-1
Arus masuk yg melewati  +B  terhubung pada pin NC (Nolmal Close) pada RL1. menjadi tidak befungsi, Arus akan betahan padam pin NC (Nolmal Close) pada RL1 karean pada saat SH di beri arus positif dari Saklar Hazard dan mengidupankan RL1 membuat jarum pin COM (Commond Input) meningalkan pin NC menuju pin NO dengan demikian lampu kota akan OFF.
D1 manahan Arus agar RL2 tetap OFF, karea Arus positif dari saklar Hazard juga terhubung dengan kedua pin NC RL2. pada saat RL2 OFF jarum pin NC dan COM akan terhubung sementara pin COM masing-masing terhubung dengan Flasher, dengan demikian kedua Flasher akan hidup secara bersamaan.
Lampu kota/malam juga akan ikut berkedip, karena pin COM RL1 terhubung dengan pin NO (Normal Open)  yang terhubung pula sama output Flasher.
Fungsi D1  dan D2 Hanya menahan arus tidak keluar ke arah saklar Sein saja dan tidak memberi efek yang belebihan.

Gambar-2
Pada saat lamppu Hazard aktif  Saat kita memberi arus positif saklar sein ke KANAN yang terhubung pada pin NO (Normal OpenRL2, kemudian melewati D2 yg terhubung dengan pin Coil Positif RL2 maka RL2 akan Aktif/Open (Pin COM yg tadinya terhubung dengan Pin NC  akan pinda ke Pin NO) dengan demikina kedua Flasher tidak terhubung secara bersamaan lagi hanya dari sisi Kanan saja.
Fungsi  D3 masih tetap menahan arus masuk ke pin NO (Normal Open) sebelah kiri dan memtikan Flasher lampu sisi KIRI tetap OFF

Gambar-3
Hal yang sama pada saat kita memberi arus positif saklar sein ke KIRI yang terhubung pada pin NO (Normal OpenRL2, kemudian melewati D3 dan menghidupkan RL2 memindahkan Pin COM yg tadinya terhubung dengan Pin NC (Normal Close) akan pinda ke Pin NO (Normal Open)  memisahkan arus yang masuk ke Flasher hanya sebelah kiri saja.

Dan Dioda D2 akan menahan arus masuk ke pin NO (Normal Open) sebelah kanan, dan memtikan Flasher lampu sisi KANAN tetap OFF.

Dengan System kerja dan Fungsi seperti di atas lampu Sein tetap akan Fungsi pada saat kita mengihidupan Lampus Hazard dengan demikian kita engga bikin Keder orang yang di belakang kita.

Semoga Bermanfaat......!!!!
Dan tetap Gunakan lampu Hazard sebagaimana fungsinya...